Monday, May 16, 2011

Resah dan Gelisah

Terlepas dari pemikiran pemerintah ttg keputusan mengimport motor sebagai sarana transportasi untuk rakyat menengah ke bawah, saya inginnya sih kualitas fasilitas kendaraan umumnya yang harus terus ditingkatkan. Lama-lama orang akan terjebak dengan ilusi murah dan cepat kalau pakai motor. Investasi atau beragam keuntungan lainnya, tanpa memikirkan kerugian-kerugiannya. Yang saya rasakan selama ini adalah situasi terbalik, orang ingin berhemat SDA malah dimahalin, orang yang bikin boros SDA malah dipermudah.

Data diambil dari Harian Umum "PR" Senin (WAGE) 16 Mei 2011, dikombinasikan dengan foto jepretan sendiri tapi pake kamera HP milik ponakan wakakaka, disertai keluh-kesah sebagai mantan pengguna angkot. Penurunan konsumsi pertamax bisa jadi indikator meningkatnya konsumsi premium bersubsidi, termasuk orang-orang kaya yang ingin berhemat, ayo dong masa jatah kami diambil juga, lagi pula ingat mesin mobil kalian! Jangan sampai ingin berhemat eh, malah jebol.

Ayo mau investasi untuk masa depan atau tunggu hancur ajah, jadi bertahan ajah terus menerus dengan beragam penyesuaian ini dan itu, trik itu dan ini halah! Cape, cape yang ngejalaninnya yang duduk di dalam gedung sambil menikmati ademnya Air Conditioner sih santai ajah....

Ini mah cuma keluh kesah ajah, mungkin klo mikir lagi motor mmg cocok dengan karakteristik jalan di Indonesia, dan seabreg pertimbangan lainnya...Ya apa mau dikata. Kita bisa berargumen mangemukakan berbagai macam alasan untuk situsi tersebut, bagi yang ingin perubahan, memulai, dan memperbaiki kondisi yang telah ada harus bersiap untuk berjuang sampai akhir, bagi yang telah nyaman dengan kondisi sekarang, yaaah setidaknya bisa mewariskan kepada anak cucu kita kondisi yang ehm nyaman ini dengan sedikit penyesuaian.

Kondisi terbalik ahahaha...Dimana kamu bangun pagi yang idealnya kamu bisa menikmati udara segar, sinar matahari yang hangat, hidung kamu malah ditutup masker, badanmu ditutupi segala macam atribut keselamatan dan keamanan, mari teman, bukan mari regal ya halah...greeeeng...greeeeng...kita bakar uang hasil jerih payah kita menjadi asap racun yg mematikan. Selamat jalan!

No comments:

Post a Comment