Monday, June 23, 2014

MD Natsir

Grafis Kreatif



DI antara sembilan seniman yang meng­ikuti pa­meran "90-an" karya Muhamad Darma­wan Natsir atau MD Natsir menjadi karya yang berani menampilkan mix media. Pria kelahiran Gorontalo, 3 Februari 1983 itu membuat karya bertajuk "Comparison & Contrast". Karya yang Natsir di­tam­pilkan merupakan perpaduan fotografi dan teknik seni rupa konvensional. Dia me­nyebut karyanya digital offset monoprint.

"Saat ini banyak irisan seni dan ilustrasi. Media untuk promosi diri sendiri juga sudah banyak, yaitu kebiasaan memotret kemudian diunggah ke media sosial. Saya berpikir kenapa tidak dikombinasikan karena saya suka memotret dan latar belakang saya seni grafis," tutur Natsir di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space, Jalan Bukit Pakar Timur, Kota Bandung, Jumat (20/6/2014).

Natsir menceritakan, dari kecil dia suka menggambar. Ka­kaknya yang arsitek membuat jiwa Natsir untuk menda­lami ilmu gambar makin besar. Saat kuliah, akhirnya Natsir meng­ambil jurusan seni grafis di Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (FSRD ITB). Awalnya, Natsir berpi­kir grafis adalah desain, ternyata grafis merupakan cabang se­ni rupa tersendiri yang lebih menyenangkan jika diban­ding­kan de­ngan desain. Me­nu­rut Natsir, kalau desain berkarya sesuai pesanan, se­dangkan grafis lebih bebas ber­ekspresi dan bereksperimen.

Natsir mengaku, jalan sebagai seniman yang dia pilih awalnya berat. Namun, seiring sering mengikuti pameran dan ba­nyak berkarya, Natsir membuktikan pada orangtuanya bahwa menjadi seniman itu bisa membuatnya hidup.

"Saya salah satu seniman yang enggak linear karena banyak ide. Saya ingin eksplorasi terus tapi akarnya tetap seni grafis," kata Natsir yang saat ini menempuh pendidikan S-2 di FSRD ITB dan menjadi asisten dosen di almamaternya.

(Windy Eka Pramudya/"PR")***

Pikiran Rakyat, KHAZANAH
SENIN (PON) 23 JUNI 2014 
25 Saban 1435 H
Rewah 1947

No comments:

Post a Comment