Sunday, September 11, 2011

Captain America: The First Avenger

Lepas dari pretensi, tendensi, dan spekulasi *halah* terhadap film-film Hollywood, merasa sedih dan watir ketika ada orang yang berusaha menunggangi popularitas film-film adaptasi komik, misalnya Captain America dan Thor dengan opini-opini yang melecehkan, mencibir, dan sok mengkritik apa yang telah kru film lakukan terhadap film ini berdasarkan tiket yang mereka beli seharga dua puluh ribu perak!

Apa sih mereka dapat? Kredibiltas semu? Kenapa gak nonton sebagai penonton yang baik? Duduk dan nikmati apa yg telah kalian bayar dari pada nonton sambil berlagak sebagai kritikus film yang berusaha mengapresiasi seolah-olah sedang melihat satu film adiluhung nominasi Oscar?

Ah, sudahlah...Simak resensi film Captain America: The First Avenger ini di media cetak, setelah tertunda penayangannya di tanah air selama beberapa waktu karena kasus pajak, akhirnya kita bersyukur bisa melihat film-film Hollywood lagi...

Berharap Thor tayang juga, karena Incredible Hulk telah tampil tiga tahun lalu agak kagok jika Thor gak ditayangkan karena ketiga film tersebut (Incredible Hulk, Captain America, dan Thor) merupakan bagian dari skenario besar dari film Avengers 2012 nanti! Mudah-mudahan diberi kesempatan untuk melihat film ambisius tersebut kelak...:P 
 
Captain America: The First Avenger, Pikiran Rakyat, Minggu (pahing) 11 September 2011, hal 18.
 
Captain America: The First Avenger, KOMPAS, Minggu 11 September 2011, hal 15.



Update 5 Maret 2017

Hahaha, lupa tulisan di atas sampai ngomel-ngomel begitu ya? “klo ‘gak salah ada hubungannya dengan pembatasan tayangan film-film Hollywood di tanah air dan komentar-komentar miring yang seenaknya tentang film yang bersangkutan di medsos.

Dari sekian banyak film keluaran Marvel, Captain America adalah salah satu film favorit saya, karena dari sekian pesan “propaganda” yang disampaikan cuma nilai “patriotisme” saja yang berhasil “nyantol” di hati.

Abaikan saja biru, putih, dan merahnya, klise sih tapi salut ajah karena sebegitu kerasnya mereka membungkus & menjual nilai patriotisme di negerinya sendiri yang begitu plural, multirasial, serta individual banget, rasanya menjual nilai “patriotisme” memakai tokoh fiksi World War II dari komik bakal susah lakunya.

Tapi ‘gak disangka bisa untung dan balik modal dengan pendapatan dalam negeri 176 juta dolar AS dan di luar negeri 193 juta dolar AS. Dari angka tersebut film ini bisa dibilang sukses.

Sedangkan dalam Marvel Cinematic Universe film ini ada di urutan ke-13 dengan penghasilan kotor di seluruh dunia sekitar 370 juta dolar AS dengan budget 140 juta dolar AS, lumayanlah…

Mungkin karena film Captain America ini bagian dari MCU, jadi sukses atau tidak lanjutannya harus tetap dibuat untuk kesinambungan cerita. Lepas dari konsep & strategi pembuatan filmnya, sequel filmnya yaitu Captain America: Winter Soldier dan Captain America: Civil War jauh lebih sukses dari film pertama.

No comments:

Post a Comment